MANFAAT DAN KHASIAT TANAMAN BIDARA !!

Khasiat Daun Bidara secara ilmiah sudah terbukti banyak mengandung manfaat. Salah satu Manfaat daun bidara adalah untuk obat jerawat, membersihkan kulit dari kotoran, dan menjaga kulit dari kerusakan. Bahkan rendaman daun bidara dapat melidungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar UV matahari. Menurut Anthony C. Dweck (Consultants on Natural Products to the Cosmetic, Toiletry and Pharmaceutical industry), komposisi kimia dari minyak daun bidara (Zizyphus spina-christi) yang diperoleh dengan menggunakan metode destilasi memiliki komponen utama: geranyl aseton (14,0%), metil hexadecanoate (10,0%), metil octadecanoate (9,9%), farnesyl aseton C (9,9%), hexadecanol (9,7%) dan etil octadecanoate (8,0%). 
Ada beberapa ayat dalam surat Al-Qur'an yang menjelaskan mengenai daun bidara, diantaranya yakni:
  1. Surat AS-SABA (kehancuran negeri Saba) ayat 16,
فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ
yang artinya:
”Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon sidr (bidara).”
(Q.S. As-Saba,16).
  1. Surat AL-WAQIAH (hari kiamat) ayat 27-33,
وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ مَآ أَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ
27.Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
فِي سِدۡرٍ مَّخۡضُودٍ
28.Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
وَطَلۡحٍ مَّنضُودٍ
29.dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
وَظِلٍّ مَّمۡدُودٍ
30.dan naungan yang terbentang luas,
وَمَآءٍ مَّسۡكُوبٍ
31.dan air yang tercurah,
وَفَٰكِهَةٍ كَثِيرَةٍ
32.dan buah-buahan yang banyak,
لَّا مَقۡطُوعَةٍ وَلَا مَمۡنُوعَةٍ
33.yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang
Manfaat daun bidara :
1. Mandi setelah haid (bagi wanita) dan mandi lainnya
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ أَسْمَاءَ سَأَلَتِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ غُسْلِ الْمَحِيضِ فَقَالَ « تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَتَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ. ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا فَقَالَتْ أَسْمَاءُ وَكَيْفَ تَطَهَّرُ بِهَا فَقَالَ « سُبْحَانَ اللَّهِ تَطَهَّرِينَ بِهَا ». فَقَالَتْ عَائِشَةُ كَأَنَّهَا تُخْفِى ذَلِكَ تَتَبَّعِينَ أَثَرَ الدَّمِ.
Dari Aisyah: Sesungguhnya Asma' binti Abi Syakl bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai tata cara mandi setelah selesai haid.
Nabi bersabda, “Ambillah air dan daun bidara lalu bersucilah dengan wudu' yang benar, kemudian siramkan air ke atas kepala sambil digosokkan secara benar hingga air sampai ke kulit kepala lalu siramkan air ke badan. Setelah itu ambillah sebagian lembaran kain yang sudah diberi minyak wangi (kasturi) kemudian gunakanlah untuk membersihkan tempat dimana keluarnya darah haid”. Asma’ bertanya, “Bagaimana cara membersihkannya?”. Jawaban Nabi, “Subhanallah, gunakanlah itu untuk membersihkannya”. Aisyah lantas memberikan penjelasan kepada Asma', “Sapukanlah kain tersebut pada tempat keluarnya darah haid” [HR Muslim].
2. Memandikan jenazah
اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
Mandikanlah sambil mengguyurkan air yang telah dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kapur barus atau wewangian. (HR. Bukhari dan Muslim)

3.    Rukyah
Daun bidara juga digunakan dalam melakukan rukyah dalam rangka menghilangkan gangguan jin dan syaitan. Pada uraian Ibnu Katsir yang menafsirkan Surat Al Baqarah:102 berkaitan dengan syaitan yang memfitnah Nabi Allah Sulaiman bahwa beliau menggunakan Sihir bukan Mukjizat. Ibnu Katsir menguraikan bahwa yang paling bermanfaat dalam menghilangkan pengaruh sihir adalah dengan menggunakan apa yang diturunkan Allah SWT kepada RasulNya untuk menghilangkan hal itu yaitu membaca al-muawwidzatian (al-Falaq dan an-Nas) dan Ayat Kursi karena ayat-ayat itu dapat mengusir syaitan. Dalam proses merukyah ini juga disunnahkan untuk mengunakan daun bidara sebagaimana diriwayatkan oleh Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat Al Kafirun, Al Ikhlash, Al Falaq dan An Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).
Menumbuk tujuh helai daun pohon Sidr (daun bidara) hijau di antara dua batu atau sejenisnya, lalu menyiramkan air ke atasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan dibacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.
Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, insyaAllah penyakit (sihir) akan hilang, dan jika perlu hal itu boleh diulang dua kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna.


Hasil gambar untuk bidara arab




sumber : http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/bidara-berkhasiat-dan-penangkal-gangguan-sihir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH IN DEPTH NEWS FEATURE (LAPORAN BERKEDALAM)

YUK cari tahu cara menulis novel dengan baik dan benar.

USMAR ISMAIL, sang legenda perfilman indonesia !!!!