BATIK JAMBI, REKOMENDASI TREND FASHION MASA KINI





kita tau di era modern ini telah terjadi banyak perubahan dalam segala sisi,
termasuk dalam cara berpakaian sekalipun.
sepertinya budaya kita memang benar-benar  sudah terpengaruh,sayang sungguh seribu kali sayang jika kita tidak bisa mengatasi masalah GLOBALISASI yang melanda, mengingat bahwa masih banyak generasi-generasi penerus yang akan memajukan negara ini.
maka dari itu sebelum budaya dari luar semakin merasuki diri generasi-generasi yang akan datang alangkah baiknya kita mencintai budaya asli negeri kita ini, salah satunya yaitu BATIK.
Kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu ”tik” yang berarti titik / matik (kata kerja, membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi istilah ”batik

Motif utama pada batik jambi sangatlahsederhana,dan cenderung konvensional, mencirikan watak asli masyarakat Melayu Jambi. Jika ada motif Batik Jambi yang rumit dan detailnya kompleks, maka bisa jadi itu merupakan motif pengembangan baru yang muncul pada dekade 80-an. Beberapa daerah penghasil Batik Jambi diantaranya: Kota Jambi, Batanghari, Soralangun, Merangin, Tebo dan Bungo.
Seiring berjalannya waktu, batik yang dipakai oleh para raja dan keluarganya saat ini tidak dilarang digunakan oleh rakyat biasa. Keadaan ini menambah pesatnya permintaan akan kain batik sehingga berkembanglah usaha kecil menengah yang mengelola batik secara sederhana. Motif Batik Jambi saat ini telah mengalami modifikasi atau pengembangan sesuai dengan selera pasar.
Batik Jambi memiliki ciri khas yang unik dilihat dari warna dan motifnya sediri, sebagian besar pewarnaan batik Jambi diambil dari bahan alami yang ada di alam sekitar Jambi, yaitu campuran dari aneka ragam tumbuh-tumbuhan dan kayu, seperti getah kayu lambato, buah kayu bulian, daun pandan, kayu tinggi , kayu sepang dan lain sebagainya.
Keunikan Batik Jambi terletak pada kesederhanaan pewarnaan dan motif yang khas, yaitu bentuk motif yang tidak berangkai (ceplok-ceplok) dan berdiri sendiri-sendiri. Pemberian nama pada motif batik Jambi, diberikan pada setiap satu bentuk motif, seperti motif  Duren Pecah, Angso Duo Bersayap, Batang Hari, Kapal Sanggat, Bungo Pauh, Tampok Manggis, Merak Ngeram, Candi Muara Jambi, Puncung Rebung, Kaca Piring dan lain sebagainya.

Dalam penerapannya-pun tidak monoton yang terdiri dari satu bentuk motif saja namun satu kain biasanya diterapkan beberapa motif pokok dan diisi atau didampingi dengan motif lainnya. Motif-motif isian itu seperti motif belah ketupat motif tabor titik, motif tabor bengkok dan motif-motif isian lainnya. Batik Jambi juga kaya dengan aneka motif dengan warna cerah sebagai simbol keceriaan dan keriangan masyarakat Jambi.
jadi ? marilah kita cintai, dan tanamkan dalam hati budaya negeri tercinta ini, jangan sampai pupus di makan zaman,



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH IN DEPTH NEWS FEATURE (LAPORAN BERKEDALAM)

YUK cari tahu cara menulis novel dengan baik dan benar.

USMAR ISMAIL, sang legenda perfilman indonesia !!!!